"Beli sacambuang, bukannya samangkuak" kata si Bapak penjual cendol

ada yang terekam dan bagus untuk diapresisi. bermula dari bapak penjual es cendol yang bersilaturrahiim ke gang buntu wisma kami ini.. tumben2 an sih, kata teman2 wisma, mereka dikunjungi penjual es cendol. Jarang memang ada penjual makanan keliling yang bermampir ke gang ini. Selain buntu, rumah yang ada juga tidak banyak. celotehan salah seorang "sipangka" rumah, yang sering berkunjung itu tamu tak di undang di malam hari yang mengambil barang-barang berharga. waduwh.. maling dunk ???

ehm, nah ini nih yang terekam, pas Akh Anre berniat mulia membelikan se unit cendol untuk menghargai sebagai tamu, walau sudah ane bilang, bahwa ane sudah berhenti menjadi tamu untuk lingkungan alAqsho muslim camp ini beberapa tahun yang lalu. karena kalau menjadi tamu tentu ada adab-adab batasan yang membatasi hehe, padahal ane mau punya akses by pass untuk wilayah ini wkwkwk... kenapa "seunit"?? karena ada padanan kata yang akan kita bahas terkait itu.

cekidot this little conversation.

Anre said: Pak, bali cendolnyo. pakai mangkuak kami se lah

Si Bapak: Ndak mangkuak do, cambuang. Kalau mangkuak untuk dimakan urang mah..

Anre : hehehe... (sembari berlalu ke dapur untuk mengambil yang ia bilang sebgai mangkuak

sejenak ane menerawang, what the meaning is???

ehh ternyata baru nyambung, kalau mangkuak itu emang sejenis kue..

wah pelajaran baru,

hati-hati dengan miss comunikasi, jangan terlalu cepat untuk menaikkan pitam kalau kita berkomunikasi, bisa saja mungkin karena pemahaman ataupun sudut pandang yang kita maksudkan terhadap kata yang kita keluarkan berbeda dengan yang dipersepsikan oleh silawan bicara.

contoh kecilnya adalah antara mangkuak si kue tradisional dengan mangkuak wadah makanan.

untung saja setingan di atas dalam suasana bercanda antara si bapak dan si al Akh.

Coba kalau dialognya begini:

antara si kakak yang sedang marah karena kamarnya di acak-acak si adek

lalu:

Kakak: Adeeeekkkkk..... ntar kakak lempar pakai mangkuak ni!!!!!

Adek: iya Kak??? (dengan mata berbinar-binar) boleh-boleh.

Nah lho???