Jika bicara tentang
perjuangan, tentu setiap orang memiliki kisahnya sendiri. Setiap orang memiliki
pandangan berbeda tentang arti sebuah usaha, dan perbedaan itu sah-sah saja.
Sudah bukan zamannya lagi mengharuskan orang memiliki pendapat yang sama dengan
kita. Whateverlah…
Sahabat, yang ingin
kutuliskan disini memang hanya sebuah kisah sederhana. Tak sebanding jika
didefinisikan sebagai “perjuangan”, bila engkau sandingan dengan kisah-kisah
heroic yang ada di muka bumi ini. Belumlah apa-apa dibanding keluhuran dan
kegigihan para awwalun. Tetapi, bagiku, kisah ini adalah kisah penting dalam
lembaran sejarah hidupku. Dan lagi, ini juga blog pribadiku kan, so I can post
everything that I want to post, as long as it is not disturb you or somebody
else. ^_^
OK.
Ehm….
Beberapa Pekan terakhir,
kurang lebih 10 pekan, aku mengikuti pelatihan intensif untuk IELTS di sebuah
perguruan tinggi ternama di ujung timur pulau Jawa. (terserah gw donk, bilang
kampus gw ternama!!!). Rutinitas sehari-hari lumayan sama dan padat.
Berulang-ulang begitu-begitu saja. Namun, melalui kegiatan ini Allah
pertemukanku dengan orang-orang biasa yang punya sesuatu yang luar biasa dalam
diri mereka. Mereka memang punya kekurangan disana-sini, sebagaimana juga aku.
Tapi, bisa kusampaikan dengan jelas padamu sahabat, bahwa teman-teman baruku
ini termasuk dalam kelompok orang-orang inspiratif dalam hidupku. Bagaimana
tidak, dari mereka aku belajar tentang kegigihan, dari mereka aku belajar
tentang kesungguhan. Belajar tentang menikmati sebuah usaha dibawah ‘tekanan’.
Ya menikmati... karena tak henti-hentinya ruang kelas kami itu dipenuhi riak
canda dalam semangat.
Belum lagi dua orang
instructor kami yang keren abizzz.. hehe, Pandangan pertama tak selalu berarti
demikian. Wkwkwk.. sesuatu banget deh beliau-beliau itu. Energik dan bersahaja.
Walau dengan cara mereka masing-masing sih. Hehe. Tak tahu lah, sepertinya
sudah ada ikatan rahasia antara kami dengan beliau-beliau itu. Aseeek. Thank
you so very much ya Miss.
Dipenggalan-penggalan
akhir menjelang test, speed belajar kami tingkatkan. Masih banyak yang dibawah
target, bukan hanya sekedar dibawah, tapi sangat jauuuh di bawah garis aman. Dikejar
waktu, mengejar target, membuat setiap detik waktu yang dilalui dibayangi
dengan IELTS, hiperbola banget ya… hehe, tetapi benar kok, kurang lebih 10 hari
terakhir, kami hanya memfokuskan diri untuk IELTS, persis hidup kami dipenuhi
IELTS. Dimana ada salah satu dari kami, maka disitu ada IELTS. Tak hanya
selesai di kelas, malam nya pun berkumpul (terpisah gender) untuk melahap habis
segala amunisi yang ada. Serius, untuk ku, belum pernah aku belajar segiat ini
dan sefokus ini sebelumnya. Beneran dech.!! ^_^. Dan sampai-sampai satu persatu
temanku berjatuhan karena sakit. Bergantian… sampai ada yang harus kami besuk
ke rumah sakit, ia harus bed rest, padahal tanggal ujian tinggal beberapa hari
lagi.
Oya, salah satu pelajaran
berharga bagiku adalah dalam sesi writing, pada awalnya kami sama-sama memulai
dengan amburadul. Ms Tsu memberi kami point 2; 2,5 ; 3 dan sekitarnya. Seiring
berjalan waktu dan ilmu yang diberikan, maka kami berprogress. Teman-teman ku
memperlihatkan hasil yang baik mereka beranjak naik mencapai point 5; 6 ; 6,5 ; 7 dan bahkan 7,5.
Tapi aku, hanya beringsut-ingsut sedikit demi sedikit dan bahkan stagnan.
Berkali-kali aku menjadi bagian bawah dalam nilai writing, bahkan menjadi yang
terbawah, dan seolah-olah tak bisa apa-apa lagi mengingat waktu yang tinggal
sedikit. Dan pada akhirnya aku hanya bisa memperoleh nilai 5 dalam sesi latihan.
Ini pun masih dibawah batas yang diharapkan (yakni 6).
Begitulah ternyata
rasanya menjadi yang terbawah, karena jujur saja, jarang aku merasakan
posisi-posisi tersebut. Tapi Alhamdulillah, itu merupakan pelajaran berharga
bagiku. Belajar untuk menata hati dan semangat. Belajar untuk mengerti arti
sebuah usaha.
However, aku masih bisa
tetap hadir ke kelas dengan tersenyum. Andai saja bukan bersama mereka, mungkin
aku tak akan sekuat itu. Sekali lagi Terimakasih Ya Rahman.
Saat ini, setelah ujian
IELTS berlalu, tentang hasilnya kuserahkan sepenuhnya pada Mu ya Rahman. Aku
akan menerimanya dengan sepenuh hatiku. Karena saat ini saja, aku sudah sungguh
bahagia karena telah menjalani proses yang panjang ini. Menjalaninya bersama
dengan mereka. Yang kalau dihitung-hitung, hampir satu tahun jalan untuk
beasiswa ini kami tempuh. Tidak hanya pelatihan yang 10 pekan ini saja, tapi
mulai dari pengumuman seleksi di sekitar bulan Oktober 2011 sampai nanti
pengumuman hasil IELTS tanggal 5 Oktober 2012 insyaAllah. Hmm…. Keren ya.
Fiuh, biar deh dibilang
melankolis, toh ini catatanku, terserah ku dong mau menuliskan apa, masalah
buat lo???? Semoga bisa ke Holland bareng, Amiiin.
Ketintang barat 29
september 2012
0 comments:
Post a Comment