30/09/2012

Entahlah, aku tahu saja, kalau mereka special


Jika bicara tentang perjuangan, tentu setiap orang memiliki kisahnya sendiri. Setiap orang memiliki pandangan berbeda tentang arti sebuah usaha, dan perbedaan itu sah-sah saja. Sudah bukan zamannya lagi mengharuskan orang memiliki pendapat yang sama dengan kita. Whateverlah…
Sahabat, yang ingin kutuliskan disini memang hanya sebuah kisah sederhana. Tak sebanding jika didefinisikan sebagai “perjuangan”, bila engkau sandingan dengan kisah-kisah heroic yang ada di muka bumi ini. Belumlah apa-apa dibanding keluhuran dan kegigihan para awwalun. Tetapi, bagiku, kisah ini adalah kisah penting dalam lembaran sejarah hidupku. Dan lagi, ini juga blog pribadiku kan, so I can post everything that I want to post, as long as it is not disturb you or somebody else. ^_^
OK.
Ehm….
Beberapa Pekan terakhir, kurang lebih 10 pekan, aku mengikuti pelatihan intensif untuk IELTS di sebuah perguruan tinggi ternama di ujung timur pulau Jawa. (terserah gw donk, bilang kampus gw ternama!!!). Rutinitas sehari-hari lumayan sama dan padat. Berulang-ulang begitu-begitu saja. Namun, melalui kegiatan ini Allah pertemukanku dengan orang-orang biasa yang punya sesuatu yang luar biasa dalam diri mereka. Mereka memang punya kekurangan disana-sini, sebagaimana juga aku. Tapi, bisa kusampaikan dengan jelas padamu sahabat, bahwa teman-teman baruku ini termasuk dalam kelompok orang-orang inspiratif dalam hidupku. Bagaimana tidak, dari mereka aku belajar tentang kegigihan, dari mereka aku belajar tentang kesungguhan. Belajar tentang menikmati sebuah usaha dibawah ‘tekanan’. Ya menikmati... karena tak henti-hentinya ruang kelas kami itu dipenuhi riak canda dalam semangat.
Belum lagi dua orang instructor kami yang keren abizzz.. hehe, Pandangan pertama tak selalu berarti demikian. Wkwkwk.. sesuatu banget deh beliau-beliau itu. Energik dan bersahaja. Walau dengan cara mereka masing-masing sih. Hehe. Tak tahu lah, sepertinya sudah ada ikatan rahasia antara kami dengan beliau-beliau itu. Aseeek. Thank you so very much ya Miss.
Dipenggalan-penggalan akhir menjelang test, speed belajar kami tingkatkan. Masih banyak yang dibawah target, bukan hanya sekedar dibawah, tapi sangat jauuuh di bawah garis aman. Dikejar waktu, mengejar target, membuat setiap detik waktu yang dilalui dibayangi dengan IELTS, hiperbola banget ya… hehe, tetapi benar kok, kurang lebih 10 hari terakhir, kami hanya memfokuskan diri untuk IELTS, persis hidup kami dipenuhi IELTS. Dimana ada salah satu dari kami, maka disitu ada IELTS. Tak hanya selesai di kelas, malam nya pun berkumpul (terpisah gender) untuk melahap habis segala amunisi yang ada. Serius, untuk ku, belum pernah aku belajar segiat ini dan sefokus ini sebelumnya. Beneran dech.!! ^_^. Dan sampai-sampai satu persatu temanku berjatuhan karena sakit. Bergantian… sampai ada yang harus kami besuk ke rumah sakit, ia harus bed rest, padahal tanggal ujian tinggal beberapa hari lagi.
Oya, salah satu pelajaran berharga bagiku adalah dalam sesi writing, pada awalnya kami sama-sama memulai dengan amburadul. Ms Tsu memberi kami point 2; 2,5 ; 3 dan sekitarnya. Seiring berjalan waktu dan ilmu yang diberikan, maka kami berprogress. Teman-teman ku memperlihatkan hasil yang baik mereka beranjak naik  mencapai point 5; 6 ; 6,5 ; 7 dan bahkan 7,5. Tapi aku, hanya beringsut-ingsut sedikit demi sedikit dan bahkan stagnan. Berkali-kali aku menjadi bagian bawah dalam nilai writing, bahkan menjadi yang terbawah, dan seolah-olah tak bisa apa-apa lagi mengingat waktu yang tinggal sedikit. Dan pada akhirnya aku hanya bisa memperoleh nilai 5 dalam sesi latihan. Ini pun masih dibawah batas yang diharapkan (yakni 6).
Begitulah ternyata rasanya menjadi yang terbawah, karena jujur saja, jarang aku merasakan posisi-posisi tersebut. Tapi Alhamdulillah, itu merupakan pelajaran berharga bagiku. Belajar untuk menata hati dan semangat. Belajar untuk mengerti arti sebuah usaha.
However, aku masih bisa tetap hadir ke kelas dengan tersenyum. Andai saja bukan bersama mereka, mungkin aku tak akan sekuat itu. Sekali lagi Terimakasih Ya Rahman.
Saat ini, setelah ujian IELTS berlalu, tentang hasilnya kuserahkan sepenuhnya pada Mu ya Rahman. Aku akan menerimanya dengan sepenuh hatiku. Karena saat ini saja, aku sudah sungguh bahagia karena telah menjalani proses yang panjang ini. Menjalaninya bersama dengan mereka. Yang kalau dihitung-hitung, hampir satu tahun jalan untuk beasiswa ini kami tempuh. Tidak hanya pelatihan yang 10 pekan ini saja, tapi mulai dari pengumuman seleksi di sekitar bulan Oktober 2011 sampai nanti pengumuman hasil IELTS tanggal 5 Oktober 2012 insyaAllah. Hmm…. Keren ya.
Fiuh, biar deh dibilang melankolis, toh ini catatanku, terserah ku dong mau menuliskan apa, masalah buat lo???? Semoga bisa ke Holland bareng, Amiiin.



Ketintang barat 29 september 2012

0 comments: