Hendak bermain-main api akhirnya televisi corongNasdem itu menuai kontroversi dan berbuah pemanggilan oleh KPI. Untuk detail beritanya sahabat bisa lihat dan googling saja di internet. Mereka menayangkan bahwa berdasarkan hasil riset-riset an seseorang bernama Pak Bambang salah satu pola perekrutan teroris muda adalah melalui kegiatan ekstrakulikuler di masjid-masjid sekolah. beuh.
Kontan saja reaksi bermunculan, mulai dari yang bernada lembut dan menenangkan sampai yang keras dan bersemangat. Menyadari bahwa reaksi luas dan tersebar saja tidak cukup, muncul inisiatif dan pesan berantai dikalangan rohis, alumni rohis, simpatisan rohis, dan orang-orang yang punya sense terhadap etika jurnalistik untuk mengadukan METRO TV (si CorongNasdem) itu ke KPI karena menayangkan sesuatu yang tidak benar, mengeneralisir tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu kebenarannya kepada pihak yang bersangkutan
Akhirnya, seperti yang telah saya sampaikan di atas bahwa mereka dipanggil oleh KPI untuk menjelaskan mengenai hal tersebut. Untuk kejelasan dan kelanjutan berita ini sahabat cari sendiri ya, karena fokus tulisan saya bukan pada point pemanggilan METRO TV oleh KPI, karena sudah enegh saja melihat borok dan tingkah polah stasiun TV yang menurut saya sudah tidak layak lagi untuk menyandang gelar sebagai stasiun TV berita yang terpercaya. (Padahal dahulu saya sempat memfavoritkan dan bangga sebagai orang Indonesia memiliki stasiun TV berita sekelas METRO TV).
Ehm...
Berita hangat ini terang saja memiliki effek negatif terhadap citra ROHIS dan para aktivis yang ada di dalamnya. Namun, selama mereka masih tegak berdiri bersama kebenaran maka jalan kemenangan akan selalu terhampar luas. Seperti pada kasus ini, ada beberapa buah manis yang dapat saya simpulkan. Pertama, soliditas dan semangat dari para penggerak Rohis semakin mengkristal. Ghirah mereka semakin tinggi untuk membuktikan bahwa mereka adalah generasi emas yang dirindukan bangsa ini. Generasi yang bahu membahu untuk menjayakan negeri ini, walaupun dilabeli sebagai cikal teroris muda oleh METRO TV.
Kedua, alumni Rohis pun tidak tinggal diam, bagi mereka yang mungkin sudah sedikit lupa dengan adek-adek mereka di sekolah mulai "berbalik" kembali. Mereka bahu-membahu memberikan dukungan dalam berbagai bentuk untuk berdiri bersama di garda terdepan membela ROHIS melawan METRO TV.
Ketiga, secara tidak langsung, permainan kotor antek-antek liberal ini berimbas positif juga. Respon yang diberikan membuka mata masyarakat tentang keberadaan Rohis dan kontribusinya. Para orang tua dan mungkin saja para pelajar di sekolah mulai mencari tahu tentang apa itu Rohis yang sebenarnya. Seperti kasus-kasus penistaan terhadap Islam yang terjadi di dunia membuat jumlah minat orang, baik muslim maupun non muslim, untuk mempelajari Islam meningkat. Dan tren yang sama terjadi terkait dengan Rohis. Alhamdulillah, semakin banyak yang berminat untuk mempelajari Rohis atau minimal menyadari keberadaan Rohis.
Keempat, Momentum. Ya momentum..., Dalam aksi solidaritas besar-besaran se Indonesia di launchinglah Forum Silaturrahiim Rohis Se-Indonesia (atau -Nasional, -Nusantara, ga tau juga mana yang benar. Insya Allah ntar dikonfirmasi lagi). Forum ini akan menjadi gerbong besar bersama dalam kesatuan Rohis dalam mengembangkan dakwah sekolah. Semoga bisa bermanfaat untuk kemaslahatan ummat. Mungkin, saya bisa sisakan sedikit rasa terimakasih pada Metro TV karena telah, secara tidak langsung, menjadi pemicu dikukuhkannya Forum Nasional tersebut.
Banyak lagi hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa fitnah ini, dan empat hal di atas hanya sedikit dari yang bisa saya gambarkan. Teman-teman tentu punya pandangan dan interpretasi sendiri. Tak masalah. silahkan saja.
Dan, TERANG SAJA, rencana Allah selalu lebih baik dan lebih indah. ^_^
---------
Ronal Rifandi,S.Pd
"sudah banyak tulisan yang lebih bermutu dan berbobot disertai data tentang masalah ini. namun saya hanya ingin blog saya yang sederhana ini juga turut punya arsip tentang kejadian keji ini. Jadi harap maklum ya ^_^"
"tulisan ini hanya pandangan saya pribadi. kalau METRO TV kurang sanang, tu ka baa ha??? "
Ketiga, secara tidak langsung, permainan kotor antek-antek liberal ini berimbas positif juga. Respon yang diberikan membuka mata masyarakat tentang keberadaan Rohis dan kontribusinya. Para orang tua dan mungkin saja para pelajar di sekolah mulai mencari tahu tentang apa itu Rohis yang sebenarnya. Seperti kasus-kasus penistaan terhadap Islam yang terjadi di dunia membuat jumlah minat orang, baik muslim maupun non muslim, untuk mempelajari Islam meningkat. Dan tren yang sama terjadi terkait dengan Rohis. Alhamdulillah, semakin banyak yang berminat untuk mempelajari Rohis atau minimal menyadari keberadaan Rohis.
Keempat, Momentum. Ya momentum..., Dalam aksi solidaritas besar-besaran se Indonesia di launchinglah Forum Silaturrahiim Rohis Se-Indonesia (atau -Nasional, -Nusantara, ga tau juga mana yang benar. Insya Allah ntar dikonfirmasi lagi). Forum ini akan menjadi gerbong besar bersama dalam kesatuan Rohis dalam mengembangkan dakwah sekolah. Semoga bisa bermanfaat untuk kemaslahatan ummat. Mungkin, saya bisa sisakan sedikit rasa terimakasih pada Metro TV karena telah, secara tidak langsung, menjadi pemicu dikukuhkannya Forum Nasional tersebut.
Banyak lagi hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa fitnah ini, dan empat hal di atas hanya sedikit dari yang bisa saya gambarkan. Teman-teman tentu punya pandangan dan interpretasi sendiri. Tak masalah. silahkan saja.
Dan, TERANG SAJA, rencana Allah selalu lebih baik dan lebih indah. ^_^
---------
Ronal Rifandi,S.Pd
"sudah banyak tulisan yang lebih bermutu dan berbobot disertai data tentang masalah ini. namun saya hanya ingin blog saya yang sederhana ini juga turut punya arsip tentang kejadian keji ini. Jadi harap maklum ya ^_^"
"tulisan ini hanya pandangan saya pribadi. kalau METRO TV kurang sanang, tu ka baa ha??? "
0 comments:
Post a Comment