by : Pak Syaefudin
(judul dipilihkan oleh redaktur blog)
Selasa, 4 Des 12
Dengan raut wajah tak seperti biasa, selepas shalat dzhuhur; bergegas seorang mahasiswa menghampiri dan berujar, "Pak, koq nggak ngajar lagi? Ayo dong, Pak..Bapak yang ngajar lagi ya. Bagaimana caranya biar Bapak full ngajar kami? Kami sudah ke sekretariat dan ke kaprodi. Apa perlu voting di kelas biar Bapak mau ngajar lagi?".
Begitulah, dialog singkat sehari lalu. Padahal, di a
wal sudah dijelaskan bahwa untuk mata kuliah tertentu; dosen yang mengampu lebih dari seorang. Karenanya, jika giliran saya sudah selesai. Sudah sebaiknya dosen lain lah yang mengisi. Sebenarnya, cara ini bukan pembagian tugas mengajar semata. Namun, agar mahasiswa juga ter-refresh dengan gaya belajar baru dan pengalaman serta ilmu dari dosen lain. Tak hanya satu sumber-dosen.
Di titik ini, beberapa kali saya diingatkan akan arti persahabatan dalam kegiatan belajar mengajar. Menjadi pendidik bukan hanya persoalan semua materi tersampaikan, atau SAP berjalan sesuai rencana. Bukan pula masuk ke kelas; membuka slide, ceramah, lalu memberi tugas latihan.
Sedikit mengutip ucapan Ali bin Nayif Asy Syuhud, "...ini adalah amanah ilmu dan tanggung jawab mengajar yang telah dilakukan pendahulu kita dengan tulus dan niat yang jernih. Maka, kita harus menerima ilmu itu lalu meneruskannya pula kepada generasi pengganti..."
2 comments:
Insya Allah semoga kita menjadi orang" yang berilmu dan dan penyebar ilmu juga amin ya rabbalalamin
Mampir juga yo kesini Pekanbaru
Amiiinn
Semoga kita semakin baik dan penuh berkah.
terimakasih telah berkunjung :)
Post a Comment